A.DEFINISI USAHA LUAR
Menurut fisika klasik, usaha atau kerja dapat didefinisikan sebagai
hasil kali antara gaya dan jarak. Bila sistem mengalami pergeseran
karena beraksinya gaya, maka dikatakan kerja telah dilakukan. Dalam
kondisi tertentu sistem dapat melakukan usaha terhadap lingkungannya,
atau sebaliknya sistem menerima usaha dari lingkungannya.
Jika hasil sistem secara keseluruhan menimbulkan gaya pada
lingkungannya dan terjadi pergeseran, keja yang dilakukan oleh sistem
atau pada sistem disebut kerja eksternal. Jadi gas dalam silinder pada
tekanan serba sama, ketika memuai dan menggerakkan piston, melakukan
kerja pada lingkungannya. Kerja yang dilakukan oleh bagian sistem pada
bagian sistem yang lain disebut kerja internal.
Usaha luar dilakukan oleh sistem, jika kalor ditambahkan (dipanaskan)
atau kalor dikurangi (didinginkan) terhadap sistem. Jika kalor
diterapkan kepada gas yang menyebabkan perubahan volume gas, usaha luar
akan dilakukan oleh gas tersebut. Usaha yang dilakukan oleh gas ketika
volume berubah dari volume awal V1 menjadi volume akhir V2 pada tekanan p
konstan dinyatakan sebagai hasil kali tekanan dengan perubahan
volumenya.
W = p∆V= p(V2 – V1)
B. USAHA SISTEM PADA LINGKUNGANNYA
Dalam termodinamika, kumpulan benda-benda yang kita tinjau disebut
sistem, sedangkan semua yang ada di sekitar sistem disebut lingkungan.
Perhatikan suatu sistem berupa gas yang ada dalam suatu silinder yang
dilengkapi tutup sebuah piston yang bebas bergerak seperti gambar 14.1.
Usaha yang dilakukan oleh sistem sehubungan dengan perubahan volume gas
dapat dirumuskan sebagai berikut . Piston yang mempunyai luas penampang A
dan tekanan gas P menghasilkan gaya yang mendorong piston sebesar F = P
A. Usaha yang dilakukan oleh gas adalah
dW = F dx = P A dx = P dV
Untuk proses dari V1 ke V2, kerja (usaha) yang dilakukan oleh gas adalah
W = ..................... (14.1)
Untuk
menghitung integral ini kita perlu mengetahui bagaimana variasi tekanan
selama proses berlangsung. Secara umum, tekanan tidak konstan sehingga
penyelesaian integral tidak terlalu sederhana. Namun, jika kurva P
terhadap V diketahui, kerja yang dilakukan oleh gas sama dengan luas
area di bawah kurva pada diagram PV. Khusus untuk proses yang tekanannya
konstan, Persamaan (14.1) dapat ditulis menjadi :
W = P(V2 - V1) = P (ΔV) ...................... (14.2)
dengan: W = usaha yang dilakukan oleh sistem (gas),
P = tekanan gas (konstan),
V2 = volume akhir.
V1 = volume awal.
Usaha
yang dilakukan oleh gas (sistem) sering disebut usaha luar. Apabila
diagram PV diketahui, usaha luar akan lebih sederhana ditentukan secara
grafik yaitu dengan menentukan luas area di bawah kurva pada diagram
tersebut. Perhatikanlah Gambar 14.2. Dari Persamaan (14.1) dapat kita
lihat bahwa untuk tekanan P yang positif, usaha W akan positif bila gas
memuai (V2 > V1) atau arah lintasan proses ke kanan (Gambar
14.2a). Sebaliknya, usaha W akan negatif bila gas memampat (V2 <
V1) atau arah lintasan proses ke arah kiri (Gambar 14.2b).
C. USAHA PADA BERBAGAI PROSES TERMODINAMIKA
Beberapa proses dalam termodinamika antara lain, proses isotermal, proses isokhorik,proses isobarik, dan proses adiabatik.
1.PROSES ISOTERMAL
Proses
isotermal adalah proses perubahan keadaan sistem pada P1 suhu tetap
(Gambar 14.3). Proses ini mengikuti hukum Boyle, yaitu : PV = konstan.
Untuk menghitung usaha yang dilakukan oleh sistem, P2 kita tentukan
dahulu persamaan tekanan sebagai fungsi volume berdasarkan persamaan
keadaan V1 V2 V gas ideal, yaitu:
P =
Dengan menggunakan rumus umum usaha ynag dilakukan oleh gas diperoleh:. W = In
2. PROSES ISOKHORIK
Proses isokhorik adalah proses perubahan keadaan sistem pada volume
tetap (Gambar 14.4). Karena gas tidak mengalami perubahan volume, maka
usaha yang dilakukan oleh gas sama nol.
W = P (ΔV) = P(0) = 0
3. PROSES ISOBARIK
Proses isobarik adalah proses Perubahan keadaan sistem pada tekanan
tetap (Gambar 14.5). Usaha yang dilakukan oleh gas adalah sesuai dengan
Persamaan (14.2), yaitu :
W = P(V2 - V1) = P (ΔV)
4. PROSES ADIABATIK
Proses adiabatik adalah proses perubahan keadaan sistem tanpa adanya
kalor yang masuk atau keluar dari sistem (gas), yaitu Q = 0 (Gambar
14.6). Kurva adiabatik lebih curam dibanding kurva isotermal. Grafik
14.6 menunjukkan bahwa pada proses adiabatik terjadi perubahan
suhu,tekanan, dan volume. Proses ini mengikuti rumus Poisson sebagai
berikut.
PVɣ = tetap atau
P1 V1 ɣ = P2 V2 ɣ TVɣ = tetap
atau T1 V1 ( ɣ-1)= T2 V2 (ɣ-1) .....................(14.4)
dengan > 1, merupakan hasil perbandingan kapasitas kalor gas pada tekanan tetap
CP dan kapasitas kalor pada volume tetap CV .
Besaran disebut konstanta Laplace. Ɣ = ...................... (14.5)
Usaha
yang dilakukan oleh sistem (gas) hanya mengubah energi dalam, sebab
sistem tidak menerima ataupun melepas kalor. Besarnya usaha yang
dilakukan oleh sistem dapat ditentukan dengan menerapkan Persamaan
(14.1) sehingga menghasilkan hubungan sebagai berikut.
W = ........................ (14.6)
Selain
itu, dengan menggunakan hukum termodinamika I (akan dibahas kemudian),
usaha yang dilakukan oleh gas pada proses adiabatik juga dapat
dinyatakan sebagai berikut.
W = ........................................ (14.7)
Apabila
keadaan awal dan keadaan akhir dari suatu proses adiabatik diketahui,
usaha yang dilakukan oleh gas pada proses adiabatik tersebut dapat
ditentukan dengan menggunakan Persamaan (14.6) atau (14.7).Proses
adiabatik sangat penting dalam bidang rekayasa. Beberapa contoh proses
adiabatik adalah pemuaian gas panas dalam suatu mesin diesel, pemuaian
gas cair dalam sistem pendingin, dan langkah kompresi dalam mesin
diesel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar